Jumat, 14 September 2007

[2007] Peluang Besar ke Depan Ragam Aplikasi TI

Dua minggu lalu saya diundang untuk berbicara tentang profesionalisme di acara yang diselenggarakan oleh organisasi mahasiswa sebuah universitas negeri. Berbicara dengan para tunas muda ini memang selalu menarik buat saya. Generasi Internet, generasi dengan pola pikir matriks informasi. Di situ ada dialog interaktif yang terbangun sekaligus saya ingin melihat bagaimana perspektif generasi sekarang terhadap teknologi informasi komunikasi. Dari berbagai dialog, ada hal yang menarik namun perlu digarisbawahi. Sebagian besar melihat teknologi informasi komunikasi hanya sebagai alat yang perlu digunakan. Ketinggalan jaman kalau tidak digunakan. Sepenggal pengertian itu adalah benar adanya.

Namun ada keheranan ketika diskusi dikembangkan sampai pada hal yang lebih luas dan berorientasi ke masa depan. Bukan hanya dikalangan pelajar/ mahasiswa, tapi di kalangan profesional IT pun masih banyak yang mengalami “kegelapan” kemana tren teknologi informasi komunikasi akan bergulir. Agak mencengangkan memang, karena di era Internet saat ini sebenarnya begitu banyak informasi yang dapat kita peroleh. Jawaban dalam dialog biasanya tipikal, bingung karena begitu banyaknya informasi yang didapat. Lebih runyam lagi karena di sekolah maupun di kantor yang bidangnya IT pun mereka jarang diberi bekal kemana arah teknologi informasi komunikasi berikut aplikasinya.

Tulisan-tulisan dan analisis Harvey L. Poppel dan Bernard Goldstein (1987) dalam Information Technology, The Trillion Dollar Opportunity adalah yang menyentak saya dua puluh tahun lalu untuk menekuni bidang jaringan komputer. Di samping memang suka pada bidang itu, namun setelah membaca tulisan tadi keyakinan saya akan masa depan jaringan komputer semakin menguat.

Kekayaan membaca literatur bermutu dan kerap mendiskusikan tren masa depan teknologi informasi komunikasi memang wajib kita lakukan baik sebagai mahasiswa/pelajar ataupun profesional dalam bekerja. Karena semakin meresapnya teknologi informasi komunikasi pada semua bidang kehidupan kita. Tidak hanya sebagai profesional IT namun di bidang lain pun pengetahuan itu sangat strategis.

Ketertinggalan kita di Indonesia dalam bidang teknologi informasi komunikasi berikut aplikasinya nampak sekali kalau kita membaca literatur dan referensi IT keluaran tahun 80-90 an. Banyak ilmu yang dikeluarkan pada tahun-tahun itu hingga sekarang masih sangat relevan atau bahkan belum diaplikasikan di Indonesia. Simak saja pendapat Michael J. McLaughlin dalam Information Industry Insight (1985) tentang Integrated Market System yang menggabungkan Marketing Information System dengan IT dan kekuatan jejaring. Saat ini implementasinya adalah e-commerce dan internet marketing yang masih terbatas diaplikasikan di negeri ini.

Memperkuat Basis Aplikasi

Jika ditilik dari sisi produk teknologi informasi komunikasi. Sebenarnya semua teknologi terbaru sudah ada di Indonesia. Bahkan banyak juga teknologi baru yang justru dicoba di pasar Indonesia. Kita sangat tidak ketinggalan dalam mengonsumsi barang baru untuk dipunyai.

Namun dari sisi bisnis, terjun di bisnis teknologi dasar kita jelas lemah, karena sumber daya research and development kita sangat minim dan pemerintah masih belum memberi apresiasi. Bisnis di bidang infrastruktur teknologi informasi komunikasi, kalau bukan pemain kelas kakap dan padat modal serta ditunjang mesin uang bisnis lain tidak mungkin akan survive. Akibat digitalisasi, teknologi informasi komunikasi telah menjadi komoditi yang membuat harganya pun makin turun dan akan semakin menjadi produk massal. Ruang untuk mengambil untung pun menjadi semakin sempit. Tetapi di sisi lain maraknya produk teknologi ini merupakan peluang dan memberi harapan ke depan bagi banyak pelajar/mahasiswa dan tumbuh suburnya pengembang aplikasi IT lokal.

Sampai sepuluh tahun ke depan beberapa peluang masih terbuka bagi pemain dan pasar lokal dalam beberapa bidang jasa dan aplikasi strategis di bawah ini :

Aplikasi Mobile Berbasis Multimedia
Konverjensi teknologi informasi komunikasi dalam perangkat mobile (bergerak) semakin matang dan muncul dalam berbagai bentuk. Pemimpin terdepan dalam pengembangan aplikasi multimedia (teks, suara, gambar, video) akan menuai panen raya.

Spesialis Internet Marketing
Jumlah pengguna Internet yang terus meningkat dan kesadaran bahwa Internet sebagai sarana pemasaran makin tinggi. Semakin hari semakin diperlukan ahli-ahli yang menguasai seluk beluk aspek pemasaran di Internet yang tergolong fenomenal ini. Keahlian dalam online community based marketing, disintermediary, Internet public relation, e-commerce transaction tax & law, sharing economy adalah elemen-elemen keahlian yang semakin diperlukan di era yang akan semakin serba online ini.

Computer Network Security (keamanan jaringan komputer)
Semakin banyaknya komputer yang tergabung dalam jaringan intranet, internet dan extranet mengakibatkan makin besarnya ancaman terhadap tingkat keamanan jaringan itu sendiri. Seiring dengan itu jelas bahwa kebutuhan akan sistem keamanan jaringan semakin tinggi.

Network and System Integration
Seperti kata pepatah Wherever You Go, You’re On The Job. Bertambah banyak jenis perangkat keras dan perangkat lunak yang semakin dapat terhubungkan (interoperability). Bukan saja menggandeng berbagai perangkat keras, tetapi semua aplikasi seperti database, produksi, analisa keuangan dan seluruh aplikasi bisnis semakin dituntut untuk dapat di-develop dan diakses dengan berbagai peralatan tetap (fixed) atau bergerak (mobile).

Knowledge Management dan IT
Ekonomi dunia bergerak ke arah knowledge based economy. Sintesa berbagai macam pengetahuan dalam organisasi agar menjadi manfaat dan keuntungan menjadi semakin berperan. Keahlian teknologi informasi untuk mengumpulkan, mengolah dan menyebarkan organization intelligence adalah jawaban dari jaman intellectual capital in.

Dari berbagai keahlian strategis di atas, tentunya akan semakin banyak bidang ilmu lain yang semakin diperlukan integrasinya dengan teknologi informasi komunikasi. Kesiapan kita mengantisipasi perkembangan aplikasi makin diperlukan, karena jika tidak peluang pasar dan keahlian lokal akan diambil oleh orang asing. Banyak tenaga ahli IT asing dengan bekal ilmu yang terhitung lama, masih laku di Indonesia. Semua karena kita terlambat mengaplikasikannya. Lompatan dapat kita lakukan asal jeli melihat tren ke depan. Kalau tidak sekarang, kapan? Kalau bukan kita, siapa lagi?

sumber dari blog tetangga

Tidak ada komentar: