Jumat, 14 September 2007

Cina Siap Halangi Status 3G Wimax

Minggu, 19/08/2007 13:51 WIB

Wicaksono Hidayat - detikinet

Jakarta - Wimax sedang diperjuangkan untuk menjadi bagian dari standar 3G internasional. Namun Cina berniat untuk menghalangi terwujudnya status 3G itu.

Dalam sesi International Telecommunications Union (ITU) bulan Juni 2007, Wimax dimasukkan dalam standar IMT-2000. Standar tersebut dikenal juga sebagai standar telekomunikasi seluler generasi ketiga (3G) yang mencakup spektrum 2,5 hingga 2,69 Gigahertz.

Saat ini Wimax sedang menjalani studi koeksistensi untuk memastikan statusnya sebagai salah satu teknologi 3G. Bahkan, melalui standar IMTAdvanced-nya ITU, Wimax siap menjadi teknologi 4G.

Hal itu akan ditentukan dalam pertemuan ITU berikutnya, yaitu World Radiocommunication Conference (WRC) yang akan digelar di Jenewa, Oktober 2007.

“Ini langkah yang besar bagi Wimax. ITU melakukan hal yang sangat positif dengan melanjutkan upaya ini,” ujar Lonnie McAlister, product manager Wimax Intel di Asia Pasifik, seperti dikutip detikINET dari CommsDay, Minggu (19/8/2007).

Namun di sisi lain, Cina siap menghalangi hal tersebut.

Wan Yi, Direktur Wireless and Mobile Department di China Communications Standards Association (CCSA), mengatakan satus 3G Wimax akan mengganggu keseimbangan industri mobile.

“Teknologi 3G bertumpu pada struktur segitiga W-CDMA, CDMA, dan TD-SCDMA. Wimax akan mempengaruhi ini secar besar-besaran. Semua vendor besar W-CDMA dan CDMA menentang ini,” ujar Wan.

Wan juga menyebut dukungan terhadap Wimax adalah hasil lobi-lobi Amerika Serikat.

Meski demikian, McAlister mengatakan dukungan terhadap Wimax sebagai standar 3G telah didukung oleh semua vendor besar. “Semua, kecuali Ericsson,” ia menambahkan.

McAlister balik menuding Cina menahan perkembangan Wimax demi menjadikan teknologi TD-SCDMA, yang dikembangkan oleh Cina, sebagai standar utama mobile broadband di negeri itu. Padahal Wimax pun telah bekerjasama dengan Chinese Academy of Telecommunications Research guna menggolkan standar itu di Negeri Tirai Bambu.

Tidak ada komentar: